PT Jasa Marga (Persero) buka suara soal terkait pembangunan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II alias Tol MBZ yang seharusnya dibangun dengan menggunakan rangka beton, namun diubah menjadi rangka baja. Melalui pernyataan yang disampaikan Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana, mereka menyatakan penggunaan struktur baja dalam proyek Jalan Layang MBZ mempertimbangkan sejumlah faktor.
Pertama, material baja memiliki strength to weight ratio yang tinggi sehingga dapat meminimalkan pondasi, memudahkan transportasi untuk konstruksi. Material itu juga membuat proses pengerjaan proyek juga menjadi lebih mudah. Kedua, fabrikasi komponen baja di pabrik juga dapat mempercepat waktu konstruksi, kemudahan dan fleksibilitas proses pemasangan hingga memiliki umur yang lebih panjang dengan perawatan yang sesuai kondisi.
“Jalan Layang MBZ telah memenuhi persyaratan laik fungsi dan laik operasi secara teknis, administratif dan sistem operasi tol, sehingga dapat dioperasikan seperti jalan tol lainnya yang telah beroperasi di Indonesia,” katanya dalam pernyataan yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (22/11). “Tahap uji laik fungsi dan uji laik operasi tersebut dilaksanakan oleh instansi berwenang seperti Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan dan Korlantas POLRI serta Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) sehingga dapat dipastikan bahwa Jalan Layang MBZ aman untuk digunakan oleh pengguna jalan,” katanya.