Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengungkapkan kesedihan mendalam menanggapi penembakan maut di Sekolah Dasar Robb, Texas, yang menewaskan 18 anak dan 3 orang dewasa. Insiden yang terjadi SD Robb merupakan penembakan ke-30 yang terjadi di sekolah dasar dan menegah Negeri Paman Sam selama 2022. Dalam pidato emosionalnya di Gedung Putih pada Selasa (24/5) malam, Biden menegaskan ini waktunya warga AS, terutama legislator Negeri Paman Sam, benar-benar mendukung pengetatan aturan kepemilikan senjata yang selama ini menjadi perdebatan sengit.
Hukum kepemilikan senjata memang menjadi isu sengit di Kongres AS. Sebagian besar legislator, terutama kaum konservatif, masih banyak menganggap kepemilikan senjata merupakan bentuk kebebasan dalam demokrasi. Meski begitu, hukum tersebut memberikan banyak konsekuensi bagi AS, terutama soal tingkat kriminalitas. Penembakan massal di SD Robb pun bukan yang pertama kali terjadi. Sebanyak 38 insiden penembakan tercatat terjadi di sekolah dan universitas AS sejak awal 2022.
Sementara itu, menurut Gun Violence Archive (GVA) total ada 212 insiden penembakan massal di AS sejak awal tahun ini hingga Selasa (24/5). Itu berarti lebih banyak penembakan massal terjadi di AS ketimbang jumlah hari di 2022 yang terlewati. GVA mengartikan penembakan massal sebagai insiden penembakan yang melukai atau menewaskan 4 orang lebih, tidak termasuk pelaku. Dengan fakta tersebut, Biden berharap pejabat AS dapat terbuka hati dan matanya untuk mendukung pengetatan hukum kepemilikan senjata di Negeri Paman Sam. Biden mengungkapkan, peristiwa penembakan Texas ini merupakan ‘pembantaian’ terbaru yang kerap terjadi di Amerika.