Sejumlah pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) mengunjungi Kyiv, Ukraina pada Minggu (24/4). Mereka yang ikut dalam kunjungan itu antara lain Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dan Menteri Pertahanan, Lloyd Austin. Kunjungan tersebut bertujuan untuk membahas permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terkait bantuan senjata yang lebih kuat untuk melawan militer Rusia. Konflik antara Rusia dan Ukraina terlihat semakin panas usai sejumlah pemimpin negara di Eropa mulai menambah bala bantuannya.
Kunjungan AS ini dilakukan ketika pasukan Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengurangi serangan usai melancarkan rudal di kota selatan Odessa. Zelensky pun menuduh Rusia sebagai negara teroris dan bertindak seperti Nazi di Kota Pelabuhan Mariupol yang hancur akibat bom intensif selama berminggu-minggu.
Dalam sebuah pesan yang diposting di media sosial, Wakil komandan Resimen Azov sayap kanan, Sviatoslav Palamar, mengatakan pasukan Rusia terus menghujani Azovstal ketika pasukannya berusaha untuk menembus pertahanan pabrik. “Musuh melanjutkan serangan udara, artileri dari laut. Tank musuh terus menyerang dan infanteri berusaha menyerbu,” kata Palamar. Mariupol, yang diklaim Kremlin telah “dibebaskan”, sangat penting bagi rencana perang Rusia untuk membangun jembatan darat ke Krimea yang diduduki Rusia dan mungkin di luarnya, sejauh Moldova.