Biaya Logistik Nasional Ditargetkan 8 Persen dari PDB

Biaya logistik nasional saat ini telah mencapai 14,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pada 2045, biaya logistik nasional ditargetkan mencapai 8 persen dari PDB. Hal itu ditetapkan agar mampu menciptakan biaya logistik yang lebih efisien serta selaras dengan visi Indonesia Emas 2045. “Biaya logistik nasional yang mendasarkan pada perhitungan kita pada tingkat nasional, dengan menggunakan basis data BP. Biaya logistik kita mencapai 14,29 persen dari PDB. Artinya sudah cukup baik di bawah 15 persen,” kata Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarsom pada acara Peningkatan Kinerja Logistik melalui Utilisasi Layanan National Logistics Ecosystem (NLE), di Jakarta, Selasa (10/10).

Berdasarkan hasil rapat dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Susiwijono menyampaikan diharapkan pada 2045 logistik cost hanya 8 persen dari PDB. Ini target bersama yang nanti seiring dengan visi Indonesia Emas bisa dicapai bersama-sama. Namun, saat ini utilisasi pelabuhan di Indonesia masih mengalami ketimpangan. Selain karena faktor ketimpangan muatan, juga disebabkan oleh sarana fasilitas di pelabuhan yang tidak merata diikuti dengan minimnya standardisasi fasilitas pendukungnya. Susiwijono mengungkapkan utilisasi infrastruktur logistik di pelabuhan kawasan Indonesia Timur rata-rata masih di bawah 50 persen.

Kemudian tantangan lain yang dihadapi, yakni adanya muatan yang tidak seimbang atau imbalance cargo dari timur ke barat Indonesia, yang mana hal itu menciptakan ketidakseimbangan dalam kegiatan logistik nasional. Oleh karena itu, Susiwijono menyampaikan saat ini pihaknya akan berfokus melakukan perbaikan infastruktur pelabuhan dengan optimalisasi volume lalu lintas (traffic) atau subsidi bagi pelabuhan yang minim traffic di kawasan Indonesia Timur. Selain itu, pemerintah juga mendorong penggunaan transportasi multimoda guna mengembangkan berbagai kawasan, khususnya kawasan logistik yang terintegrasi sebagai hub and spoke untuk meningkatkan kinerja dan mendorong efisiensi biaya logistik.

Search