Bank Indonesia (BI) menyebut pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS lebih baik dari negara-negara tetangga. Kepala Grup Departemen Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Wira Kusuma menjelaskan pelemahan rupiah lebih baik dari tiga negeri jiran, yakni Malaysia, Thailand, dan India. Sampai Juli 2022, pelemahan rupiah secara point to point tercatat sebesar 4,9 persen. Sedangkan, Malaysia terdepresiasi 6,42 persen, India 7,05 persen, dan Thailand 8,93 persen.
Pelemahan nilai tukar di banyak negara saat ini disebabkan oleh makin meningkatnya risiko kondisi keuangan global. Hal itu dipicu dari perang Rusia-Ukraina yang lebih panjang dari dugaan, sehingga mengganggu rantai pasok, dan mengakibatkan kenaikan harga-harga, terutama pangan. Kenaikan harga ini menyebabkan lonjakan inflasi di berbagai negara, yang kemudian diredam dengan kenaikan suku bunga. Kebijakan moneter itu menekan aliran modal masuk ke negara emerging market dan bahkan terjadi capital outflow atau dana keluar. Oleh karenanya, saat ini yang dinilai perlu diwaspadai adalah inflasi. Sebab, kenaikan inflasi akan membuat makin banyak negara memperketat kebijakan moneternya seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa.