Bank Indonesia menyatakan proses pemulihan ekonomi nasional pada 2022 akan berlanjut meski peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron perlu diwaspadai. BI menilai di tengah perbaikan mobilitas masyarakat yang melandai, sejumlah indikator ekonomi hingga Februari 2022 tercatat tetap baik, antara lain penjualan eceran, ekspektasi konsumen, dan PMI Manufaktur.
Dengan perkembangan tersebut, perekonomian domestik diperkirakan tumbuh lebih tinggi menjadi 4,7-5,5% pada 2022, didukung oleh percepatan vaksinasi, pembukaan ekonomi yang semakin meluas, dan berlanjutnya stimulus kebijakan Bank Indonesia, Pemerintah, dan otoritas terkait lainnya.
Di tahun 2022 ini, BI juga memperkirakan inflasi terkendali dalam sasaran 3,0% +/- 1%. Ada sejumlah alasan yang membuat BI memperkirakan inflasi masih relatif rendah di tahun ini, antara lain masih memadainya sisi penawaran dalam merespons kenaikan sisi permintaan, tetap terkendalinya ekspektasi inflasi, stabilitas nilai tukar Rupiah, serta respons kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah dalam pengendalian inflasi.