BI Klaim Pelemahan Rupiah Masih Lebih Baik dari Ringgit hingga Bath

Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 8,03 persen secara tahun berjalan (ytd) per 19 Oktober 2022. Gubernur BI perry Warjiyo mengklaim depresiasi mata uang garuda masih lebih baik dibandingkan dengan depresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya seperti India 10,42 persen, Malaysia 11,75 persen, dan Thailand 12,55 persen.

Perry mengatakan depresiasi ini seiring dengan menguatnya dolar AS dan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global akibat pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif di berbagai negara. Oleh karena itu, ia menyampaikan BI akan terus mencermati pasokan valas dan memperkuat kebijakan stabilisasi sesuai bekerjanya mekanisme pasar dan fundamentalnya. Selain itu, kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah juga akan diarahkan untuk menjaga tingkat imported inflation, serta stabilitas makro ekonomi domestik. Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.571 per dolar AS pada sore ini. Rupiah melemah 73,5 poin atau minus 0,47 persen dari perdagangan sebelumnya.

Search