Diplomat senior sekaligus Utusan khusus China untuk Urusan Eurasia, Li Hui, mendesak Rusia dan Ukraina menciptakan ruang dialog damai guna mengakhiri perang. Desakan itu muncul saat Li bertukar pandangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di ibu kota, Kyiv, pada Selasa (16/5). Menurut dia, dialog damai menjadi jalan satu-satunya menyelesaikan konflik. China menyatakan bersedia mempromosikan standar umum untuk menyelesaikan konflik tersebut ke komunitas internasional.
Kunjungan diplomat senior ini merupakan kali pertama perwakilan China menginjakkan kaki di Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari 2022. Dalam pertemuan itu, Li menegaskan China akan selalu memainkan peran konstruktif untuk meringankan situasi kemanusiaan di Ukraina dengan cara sendiri. Menanggapi pembahasan tersebut, Ukraina menyatakan tak akan menerima usulan yang di dalamnya tercantum soal kehilangan wilayah atau membekukan konflik.
Di kesempatan itu, Li dan Zelensky juga membahas hubungan bilateral China-Ukraina. Mereka sepakat untuk saling menghormati dan membangun kerja sama yang menguntungkan. Lawatan Li ke Ukraina berlangsung usai Presiden China Xi Jinping dan Zelensky berbicara via telepon pada April lalu. China, kata dia, selalu berpihak terhadap perdamaian dan mendorong pembicaraan damai. Xi juga menegaskan semua pihak yang terkait konflik Rusia-Ukraina harus tetap tenang, menahan diri, dan fokus dengan masa depan saat menghadapi isu nuklir. Usulan damai China juga sebelumnya pernah dilakukan saat Xi bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada Maret lalu.