Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyayangkan bentrokan di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, karena akan memberikan persepsi kurang elok bagi iklim investasi di sektor hilirisasi. “Dalam pandangan saya bahwa hal ini patut kita sayangkan. Kita jangan menyalahkan si A, si B, tapi ini adalah evaluasi kita bersama baik itu adalah masyarakatnya, dalam hal ini karyawan, maupun aparat keamanan maupun investornya juga, manajemen. Patut kita sayangkan karena ini akan melahirkan persepsi yang kurang elok,” katanya dalam konferensi pers “Hilirisasi Kunci Investasi dan Tantangan Investasi 2023” yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa, 17 Januari 2023.
Bahlil mengaku telah meminta timnya untuk mengecek masalah yang terjadi di perusahaan smelter nikel itu. Namun, ia mengakui belum mendapatkan laporan yang komprehensif mengenai kejadian tersebut. Ia pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencari solusi. Mantan Ketua Umum Hipmi itu juga meminta media menyampaikan pemberitaan yang proporsional dan tidak saling memprovokasi.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa anarkis di lokasi industri pengolahan nikel (smelter) PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Sulawesi Tengah, terjadi pada Sabtu lalu. Akibat peristiwa itu, dua orang meninggal dunia, yaitu seorang tenaga kerja lokal dan seorang tenaga kerja asing serta terjadi kerugian material. Menaker menjelaskan bahwa bentrokan yang terjadi secara murni karena kasus hubungan industrial. Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Polhukam (Menkopolhukam) Mahfud MD mengimbau PT GNI harus lebih profesional dalam menjamin terjadinya kerja-kerja yang kondusif agar tidak terjadi bentrok antara kelompok-kelompok pekerja. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menilai bahwa kasus bentrokan di PT GNI harus diambil pelajaran tentang cara memastikan tenaga kerja asing dapat berdampingan dengan tenaga kerja lokal.