Militer Thailand menuding Kamboja melanggar kesepakatan gencatan senjata, karena masih melanjutkan serangan di perbatasan. Padahal kedua pemimpin baru menyepakati gencatan senjata tanpa syarat, dalam mediasi yang digelar di Malaysia pada Senin (28/7) malam. Juru bicara militer Thailand Winthai Suwaree mengatakan bahwa pihaknya mendeteksi tembakan artileri yang diluncurkan dari sisi Kamboja ke sejumlah wilayah Thailand. Winthai berujar pasca militer mendeteksi serangan Kamboja, pihaknya merespons dengan tepat untuk “membela diri”.
Sebaliknya, Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, menegaskan tidak ada “bentrokan bersenjata satu sama lain di wilayah mana pun”. Menurut kesaksian jurnalis AFP, di Kota Samraong, Kamboja, yang berjarak 20 kilometer dari perbatasan, suara ledakan sempat berhenti terdengar dalam 30 menit menjelang tengah malam tadi. Ketenangan itu pun terus berlanjut hingga fajar. “[Ketegangan di] garda depan telah mereda sejak gencatan senjata berlaku tengah malam tadi,” tulis Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Facebook, Selasa pagi.
Sebelumnya, pembicaraan gencatan senjata itu dihelat pada Senin (28/7) sore di Malaysia, dengan dihadiri langsung Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Perdana Menteri sementara Thailand Phumtham Wechayachai, dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Perwakilan Amerika Serikat serta China juga ikut serta dalam pembicaraan.