Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) tengah menghitung ulang harga acuan pemerintah (HAP) di tingkat produsen untuk empat komoditas pangan, yakni gabah, beras, jagung, dan gula konsumsi. Hitung ulang tersebut dilakukan untuk mencari besaran yang wajar sehingga harga relatif mudah dikendalikan. Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengatakan, semua harga pangan di tingkat produsen, kecuali bawang merah dan daging ayam ras, cenderung turun. Bapanas terus memantau harga-harga tersebut agar tidak terlalu jatuh sehingga menurunkan semangat petani untuk berproduksi. Agar harga di produsen ini tidak terlalu jatuh, akan mereviu kembali untuk menghitung harga yang wajar di tingkat petani, baik itu jagung, gabah kering panen (GKP), termasuk nanti kami mereviu jagung dan gula konsumsi. Ini harus dilakukan agar posisi ketersediaan bisa wajar kemudian juga harga bisa kita kendalikan dengan baik,” ungkap Ketut. Ketut mencontohkan, harga jagung saat ini sudah jatuh di level Rp 4.530 per kilogram (kg), padahal sebelumnya sempat menembus Rp 8.000 per kg. Saat ini, petani di sentra produksi sudah teriak memprotes penurunan harga tersebut. Harga gula di petani kini juga masih Rp 12.500 per kg. Pun dengan harga GKP yang saat ini rerata nasional sudah Rp 5.800 per kg di tingkat petani.
