Basarnas menyatakan tidak menyarankan adanya penyelaman langsung ke lokasi bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali karena faktor keselamatan dan risiko gangguan terhadap kabel bawah laut yang vital. Lokasi kapal kini diketahui berada di kedalaman 49 meter dan hanya berjarak 30 meter dari kabel yang menyalurkan listrik dari Jawa ke Bali. Sebelumnya, posisi kapal sempat diperkirakan berjarak 1,3 km dari kabel tersebut, namun ternyata terjadi pergerakan signifikan yang mengubah rencana operasi SAR. Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, menyarankan setiap operasional penyelaman harus dikoordinasikan ketat untuk menghindari dampak terhadap infrastruktur kelistrikan.
Seiring pencarian yang memasuki hari kedelapan, harapan menemukan korban selamat semakin menipis. Eko menyebut bahwa peluang keselamatan korban kini sangat kecil dan lebih bergantung pada keajaiban. Fokus tim SAR saat ini adalah memastikan posisi pasti bangkai kapal menggunakan ROV dan alat pemindai bawah air, terutama di area antara titik referensi 4 dan 7. Hingga hari kedelapan, total korban yang berhasil dievakuasi berjumlah 41 orang, terdiri dari 30 orang selamat dan 11 orang meninggal dunia. Upaya evakuasi selanjutnya akan dilanjutkan setelah keberadaan bangkai kapal benar-benar dipastikan.