Kementerian PPN/Bappenas memproyeksikan tidak ada target indikator perekonomian yang tercapai dalam periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo, seperti yang sudah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional alias RPJMN 2020—2024. Fakta tersebut diungkapkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (12/11/2024). Dalam paparannya, Rachmat menunjukkan ada empat indikator perekonomian utama dalam RPJMN 2020—2024. Dari empat indikator tersebut, Bappenas memperkirakan tidak ada target yang tercapai.
Pertama, RPJMN menargetkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 6,2%—6,5% pada 2024. Kedua, RPJMN menargetkan pertumbuhan investasi di kisaran 6,6%—7% pada 2024. Ketiga, RPJMN menargetkan share industri pengolahan di sebesar 21% pada 2024. Keempat, RPJMN menargetkan tingkat pengangguran terbuka di kisaran 3,6%—4,3% pada 2024. Menanggapi paparan tersebut, Wakil Ketua Komisi XI DPR Dolfie mengkritisi banyaknya target indikator dalam RPJMN 2020—2024 yang tidak tercapai. Oleh sebab itu, dia berharap agar hasil realisasi RPJMN 2020—2024 tersebut menjadi acuan dalam penetapan RPJMN 2025—2029.