Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di 2.500 titik di seluruh Indonesia untuk mengendalikan harga pangan menjelang Lebaran 2025. Kepala Bapanas, Arief Pradetyo Adi, menegaskan bahwa ekosistem pangan harus selaras dari hulu hingga hilir, di mana harga gabah di tingkat petani tetap menguntungkan sementara harga di tingkat konsumen sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Program ini merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga keseimbangan harga demi kepentingan petani, peternak, dan masyarakat umum. Sejumlah komoditas seperti beras, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit tersedia dalam GPM dengan harga terjangkau guna menjaga inflasi tetap rendah.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, mengapresiasi kerja sama antara Kadin, Bapanas, dan pemerintah daerah dalam mendukung ketahanan pangan, terutama menjelang akhir Ramadhan. Ia menyebut bahwa 70 persen program Kadin saat ini berfokus pada ketahanan pangan dan berharap dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi petani serta peternak milenial. Selain itu, Kadin berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen serta menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia sesuai visi Presiden. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono, turut mendukung inisiatif ini dengan memastikan ketersediaan bahan pangan tetap stabil selama Lebaran, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan lonjakan harga maupun kelangkaan pangan