Kelompok Houthi Yaman pada Selasa (11/3/2025) menyatakan siap melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang berhubungan dengan Israel di Laut Merah. Hal itu dilakukan setelah Israel abai terhadap batas waktu yang diberikan Houthi, agar Israel tidak memblokir bantuan untuk Gaza. Sebelumnya, Israel memblokir bantuan yang hendak masuk ke Gaza. Tujuannya ialah menekan kelompok Hamas agar membebaskan semua sandera Israel yang ditawan di Gaza.
Houthi mengatakan mereka bakal melanjutkan larangan lintas semua kapal Israel di Laut Merah, Laut Arab, Selat Baba al-Mandab, dan Teluk Aden. Setelah Israel gagal memenuhi batas waktu empat hari yang ditetapkan Houthi pada Jumat untuk memulai kembali pengiriman bantuan yang ditangguhkan Israel. Israel memblokir semua bantuan ke wilayah yang dilanda perang lebih dari seminggu yang lalu. Gencatan senjata yang semakin rapuh kemudian terpukul lebih lanjut pada Minggu ketika Israel mengumumkan akan memutus pasokan listrik ke pabrik desalinasi air di Gaza.
Meskipun Hamas mengumumkan pada Selasa bahwa putaran baru pembicaraan gencatan senjata telah dimulai di Qatar. Kelompok tersebut mengatakan pada Selasa bahwa larangan pengiriman Israel akan berlaku sejak pernyataan itu dikeluarkan. Maka dari itu, setiap kapal Israel yang mencoba melanggar larangan ini akan menjadi sasaran di zona operasi yang sudah ditentukan. Kelompok Houthi mengatakan serangan akan terus berlanjut hingga Israel mengizinkan pengiriman bantuan di Gaza.