Dua badan otonom PBNU yakni Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Pagar Nusa siap meladeni seruan perang yang digaungkan Garda Bangsa PKB terkait isu muktamar PKB tandingan. Ketua Umum Pagar Nusa Nabil Haroen mengatakan Pagar Nusa siap menerima tantangan apabila dalam proses tabayun nanti betul-betul Garda Bangsa mengajak perang Banom NU. Meski begitu, Nabil sepakat akan melakukan konsultasi ke PBNU terlebih dahulu untuk meminta arahan dan pertimbangan untuk menanggapi pernyataan Garda Bangsa PKB tersebut.
Senada, Kepala Satkornas Banser Syafiq Syauqi merasa gertakan dari Garda Bangsa PKB itu harus dipertanyakan maksud sebenarnya. Sehingga tidak menimbulkan persepsi yang membingungkan dan menyesatkan. Syafiq menilai gertakan perang tersebut timbul dari konflik yang saat ini membuat goyang PKB. Jika itu karena persoalan ini, ia meminta supaya Banom NU tak ditarik-tarik dalam konflik ini oleh Garda Bangsa PKB. Syafiq menyarankan Garda Bangsa menganggap persoalan internal PKB ini sebagai koreksi atas perjalanan partai di bawah kepemimpinan Cak Imin dan membantu untuk menyelesaikan masalahnya.
Menurut Gus Syafiq, perintah yang diberikan oleh PBNU adalah perintah untuk menyuarakan hak dan wewenang kepemimpinan ulama. Bukan kekuasaan. Maka apapun bentuk penentangan terhadap aspirasi ini harus dilihat sebagai penentangan kepada hak dan wewenang ulama. Ketum Garda Bangsa PKB Tommy Kurniawan sebelumnya menegaskan tak segan membubarkan secara paksa muktamar tandingan yang rencananya bakal digelar pada 2-3 September di Jakarta. PKB telah menggelar Muktamar di Bali pada 24-25 Agustus 2024 lalu dengan keputusan menerapkan Cak Imin jadi ketua umum lagi.