Dewan Pertimbangan Presiden

DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN

Bank Dunia: Kesenjangan Pendapatan Negara Maju dan Miskin Makin Melebar

Bank Dunia dalam sebuah laporan pada hari Senin (14/4) mengatakan separuh dari 75 negara termiskin di dunia mengalami kesenjangan pendapatan yang semakin lebar dengan negara-negara terkaya untuk pertama kalinya pada abad ini. Hal ini merupakan sebuah kemunduran dalam sejarah pembangunan. Perbedaan antara pertumbuhan pendapatan per kapita di negara-negara termiskin dan terkaya telah melebar selama lima tahun terakhir. “Untuk pertama kalinya, kami melihat tidak ada konvergensi. Mereka semakin miskin,” kata Wakil Kepala Ekonom Bank Dunia, Ayhan Kose, yang menjadi salah satu penulis laporan tersebut.

“Kami melihat kemunduran struktural yang sangat serius, sebuah pembalikan di dunia. Itulah sebabnya kami membunyikan peringatan di sini,” katanya. Laporan tersebut mengatakan 75 negara yang memenuhi syarat untuk menerima hibah dan pinjaman tanpa bunga dari Asosiasi Pembangunan Internasional Bank Dunia atau International Development Association (IDA) berisiko kehilangan satu dekade pembangunan tanpa adanya perubahan kebijakan yang ambisius dan bantuan internasional yang signifikan.

Kose mengatakan pertumbuhan di banyak negara IDA sudah mulai melambat di negara-negara ini sebelum pandemi Covid-19, namun pertumbuhannya hanya akan mencapai 3,4 persen pada tahun 2020-2024, pertumbuhan setengah dekade terlemah sejak awal tahun 1990-an. Invasi Russia ke Ukraina, perubahan iklim, meningkatnya kekerasan dan konflik juga sangat membebani prospek mereka. Lebih dari separuh negara IDA berada di Afrika Sub-Sahara; 14 berada di Asia Timur dan delapan berada di Amerika Latin dan Karibia. Tiga puluh satu orang memiliki pendapatan per kapita kurang dari 1.315 dollar AS per tahun. Negara-negara tersebut termasuk Republik Demokratik Kongo, Afghanistan, dan Haiti.

Search