Bandara Internasional Dhoho Kediri yang direncanakan mulai beroperasi pada akhir 2023 diharapkan dapat menjadi bandara dengan jumlah penumpang terbanyak di Indonesia. Dikutip dari laman KemenPAN-RB pada Kamis (7/12), bandara ini dirancang sebagai bandara internasional dengan landasan pacu 3.300 meter yang memungkinkan pendaratan pesawat triple 7. Dengan kemampuan melayani pesawat berbadan lebar (wide body aircraft), seperti Boeing 777-300ER, diharapkan dapat menampung lebih banyak penumpang. Kapasitas penumpang bandara pada Tahap I dapat menampung 1,5 juta penumpang per tahun, pada Tahap II sebanyak 4,5 juta penumpang per tahun, dan pada Tahap III mencapai 10 juta penumpang per tahun. Mengingat total investasi untuk proyek ini mencapai Rp 10,8 triliun, dengan rincian pembagian sebesar Rp 6,6 triliun pada tahap I, Rp 1,2 triliun pada tahap II, dan Rp 3 triliun pada tahap III.
Sebelumnya, selama periode 2022 lalu, Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menduduki peringkat pertama dalam daftar bandara tersibuk di ASEAN. Kapasitas kursi penerbangan mencapai 2,15 juta kursi dengan jumlah pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 40,54 juta. Lima rute domestik tersibuk di bandara tersebut adalah Denpasar (4,32 juta penumpang), Deli Serdang (3,28 juta penumpang), Surabaya (2,62 juta penumpang), Makassar (2,55 juta penumpang), dan Pontianak (1,62 juta penumpang).
Sedangkan dikutip dari laman Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya pada Kamis (7/12), Bandar Udara Internasional Juanda berhasil melayani 10,79 juta penumpang pada 2022. Per Januari 2023, telah tercatat 564.895 penumpang dengan rata-rata 35.306 pergerakan penumpang per hari. Melihat potensi tersebut, apabila kapasitas Bandara Internasional Dhoho Kediri terisi dengan maksimal, ada kemungkinan dapat menyaingi Bandar Udara Internasional Juanda, bahkan Bandara Soekarno-Hatta. Apabila Bandara Internasional Dhoho Kediri telah beroperasi, berpotensi menduduki peringkat tiga dalam bandara dengan penumpang terbanyak di Indonesia.