Bahan Baku Lokal Ringankan Beban Industri

Pemerintah mendorong penggunaan bahan baku lokal untuk memenuhi kebutuhan industri manufaktur dalam negeri. Sebab, pelemahan nilai tukar rupiah saat ini membebani kinerja industri karena harga bahan baku impor terlampau tinggi. Menteri Perindustrian, AgusGumiwang, menyatakan masalah ini juga menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Kabinet yang diselenggarakan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kalimantan Timur), Senin (12/8). Presiden menyebutkan beban impor bahan baku yang tinggi karena fluktuasi rupiah atau serangan produk-produk impor yang masuk ke dalam negara dapat berpengaruh pada melemahnya permintaan domestik. Untuk memperkuat daya pacu industri, Presiden, papar Agus, menekankan pada penggunaan bahan baku lokal dan juga perlindungan terhadap industri dalam negeri. Presiden juga mendorong diversifikasi pasar ekspor nontradisional.

Menperin optimistis kinerja industri manufaktur di Tanah Air masih bisa bangkit kembali kalau didukung dengan kebijakan-kebijakan probisnis. Kebijakan tersebut antara lain ketersediaan bahan baku untuk produksi, keberlanjutan dan peluasan harga gas industri yang kompetitif, dan ketegasan terkait substitusi impor. Menperin mengemukakan, selama ini sektor industri manufaktur menjadi tulang punggung atau sumber pertumbuhan bagi perekonomian nasional. Pada kesempatan lain, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Esther Sri Astuti, mendorong pemerintah untuk serius menyiapkan bahan baku lokal agar industri tidak rentan terhadap dinamika ekonomi global.

Search