Bahan Bakar B40 Mulai Diuji Coba

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mulai mencoba penggunaan campuran biodiesel 40 persen pada bahan bakar solar atau B40 dan pencampuran B30 dengan diesel hidrokarbon 10 persen atau B30D10 untuk kendaraan. Uji jalan yang direncanakan hingga Desember 2022 itu ditempuh untuk mengukur tingkat keekonomian kedua bahan bakar tersebut.

Pemerintah meyakini implementasi B40 atau B30D10 akan mampu mengurangi defisit neraca perdagangan dan menjaga kestabilan harga komoditas kelapa sawit. Ini merupakan kebijakan substitusi bahan bakar minyak (BBM) yang telah diinisiasi sejak tahun 2015. Tidak hanya berhenti pada penerapan B30, tetapi lanjut B40 hingga B100 sehingga dapat mengurangi defisit neraca perdagangan, ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat meresmikan uji jalan B40 dan B30D10 di Jakarta.

Menurut Arifin, sebelum uji jalan, sederet penelitian di laboratorium ditempuh, antara lain untuk melihat kandungan air dan oksidasi. Selama uji jalan, kualitas pemakaian B40 di kendaraan berkapasitas di bawah 3,5 ton atau di atas 3,5 ton akan jadi perhatian. Total ada 12 kendaraan untuk uji itu, termasuk kendaraan penumpang. Selain kualitas pemakaian, tim juga akan menilai dampak terhadap mesin. Uji jalan akan digelar di Jawa Barat, seperti Lembang, hingga akhir tahun karena harus ada sesi servis dan ganti oli setiap jarak 10.000 kilometer.

Search