Kepala Badan Pangan Nasional / NFA (National Food Agency), Arief Prasetyo Adi meminta Pelaku usaha, BUMN Pangan dan BULOG untuk bersama-sama menjaga harga Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp.4.200 per kg. Hal tersebut dikatakannya ketika menghadiri pertemuan dengan Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (PERPADI) wilayah Yogyakarta. Menurutnya peningkatan serapan gabah ini dapat menguatkan stok pangan nasional, membantu menjaga ketersediaan beras dan stabilitas harga serta dapat menyejahterakan Petani karena produksi gabahnya telah banyak diserap dan tidak jatuh.
Beberapa negara seperti India, Vietnam dan Thailand berencana membatasi ekspor bahan pokok. Oleh karenanya perlunya penguatan stok pangan nasional dengan sistem Dynamic Stock. Menurut Arief, hal ini sudah memenuhi beberapa kajian dari Instansi maupun akademisi seperti dengan Prof. Arif Satria Rektor IPB, Prof. Ali dari Universitas Gadjah Mada, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kemenko Perekonomian dan Penggiat Pangan lainnya. Arief menambahkan serapan gabah dapat dilakukan melalui skema Cadangan Beras Pemerintah (CBP) maupun B2B atau Komersial.
Sementara itu PERPADI Yogyakarta yang dihadiri perwakilan 4 Kabupaten mulai dari Yogya Bantul, Kulon Progo, Sleman dan Gunung Kidul berharap selain serapan gabah melalui dua skema diatas, BUMN BULOG juga dapat menyalurkan beras melalui skema sosial seperti program Pemerintah seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), penanggulangan Bencana dan skema sosial lainnya sehingga stok BULOG dapat berputar dan selalu dalam keadaan baik mutunya. Secara terpisah sebelumnya Direktur Utama BULOG Budi Waseso mengatakan komitmennya untuk siap menyerap gabah/beras Petani antisipasi anjloknya harga gabah, jaga stabilisasi harga ditingkat petani.