Kalangan pengusaha menanggapi deflasi yang menghantam Indonesia selama 5 bulan berturut-turut. Pengusaha menyebut deflasi menunjukkan bahwa daya beli masyarakat turun. Hariyadi Sukamdani, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan APINDO, juga menyoroti soal kebutuhan dan permintaan lapangan kerja yang tidak seimbang, sehingga daya beli masyarakat tidak merata. Indikasi lain adalah besarnya jumlah iuran kesehatan yang ditanggung oleh pemerintah pusat maupun daerah. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat deflasi 2024 terjadi mulai Mei, sebesar 0,03 persen, lalu berlanjut dalam 5 bulan dan memburuk ke level 0,12 persen pada September 2024.