Para menteri ekonomi ASEAN melakukan pertemuan khusus di Bali pada 17-18 Mei 2022. Pertemuan itu membahas konsolidasi antarnegara untuk kembali memperkuat kerja sama ekonomi. Ada sejumlah pernyataan bersama yang dihasilkan dari pertemuan yang diprakarsai Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Salah satunya, para negara anggota optimistis pertumbuhan ekonomi kawasan akan kembali ke dalam kondisi prapandemi. “Kita harus menggunakan momentum ini untuk menciptakan semacam gerakan dengan satu tujuan bersama untuk membawa ASEAN dari negara berpenghasilan menengah ke negara maju,” kata Lutfi.
Lutfi mengatakan, terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi oleh ASEAN. Masalah yang utama yakni sistem perdagangan multilateral yang sekarang kehilangan arah karena tidak berjalan sesuai prinsip World Trade Organization (WTO). Selain itu, ASEAN juga mengalami masalah akibat adanya perang di Ukraina serta perubahan iklim yang menyebabkan harga makin tinggi. Para menteri ASEAN membahas cara agar kembali dapat bersatu dan bisa membuat promosi kegiatan usaha bersama agar kekuatan negara-negara ASEAN bisa muncul. Menteri Perdagangan Kerajaan Kamboja Pan Sorasak, mengatakan, pemulihan ekonomi dunia dari pandemi Covid-19 tidak merata. Kamboja sebagai pimpinan ASEAN saat ini menilai, perlu ada kembali komitmen dan tekad kerja sama untuk membawa ASEAN tetap relevan dengan situasi dunia.
Seluruh negara ASEAN juga harus menegaskan kembali tujuan dan prinsip-prinsip pandangan ASEAN tentang Indo Pasifik. Hal lain yang perlu ditekankan, kata dia, adalah memperkuat arsitektur regional yang transparan, inklusif, dan berbasis aturan dengan ASEAN sebagai pusatnya. Meski demikian, ASEAN menyadari, momentum pemulihan dan prospek pertumbuhan kawasan itu rentan terhadap situasi geopolitik saat ini, termasuk juga gangguan rantai pasokan, kelangkaan komoditas utama, dan tekanan inflasi. Pertemuan tersebut menekankan perlunya ASEAN untuk tetap waspada dan mempercepat implementasi ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF) untuk menghadapi tantangan global dan memastikan ekonomi ASEAN mampu bangkit kembali dengan lebih baik dan lebih kuat.