AS Tinggal Sejengkal Lagi Serang Venezuela, Pesawat Militer Sudah di Bandara Trinidad

Amerika Serikat (AS) dinilai kian mendekati langkah militer terhadap Venezuela setelah Trinidad dan Tobago memberi izin kepada pesawat militer AS untuk menggunakan bandara-bandara di negaranya. Keputusan ini memicu kekhawatiran bahwa Washington tengah menyiapkan opsi serangan terhadap Caracas, mengingat jarak Trinidad ke Venezuela hanya sekitar belasan kilometer di titik terdekat. Izin tersebut diberikan di tengah meningkatnya tekanan politik, ekonomi, dan militer AS terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.

Pemerintah Trinidad dan Tobago pada Senin (15/12/2025) menyatakan telah mengizinkan pesawat militer Amerika Serikat menggunakan bandara nasional dalam beberapa minggu ke depan. Kementerian Luar Negeri Trinidad menyebut penggunaan itu bersifat “logistik”, termasuk “memfasilitasi pengisian ulang pasokan dan rotasi rutin personel”. Perdana Menteri Kamla Persad-Bissessar bahkan secara terbuka membuka negaranya bagi kehadiran pasukan AS, seiring Washington membangun pengerahan militer besar di kawasan tersebut. Pejabat AS menyatakan operasi itu bertujuan memerangi “narko-teroris”.

Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez menuduh Perdana Menteri Kamla Persad-Bissessar memiliki “agenda bermusuhan terhadap Venezuela.” Ia juga menegaskan kembali bahwa Caracas akan menghentikan eksplorasi gas alam bersama Trinidad dan Tobago sebagai respons atas langkah tersebut. Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Trinidad dan Tobago Sean Sobers membela keputusan pemerintahnya. Ia mengatakan, langkah itu merupakan bagian dari komitmen pemerintah “terhadap kerja sama dan kolaborasi dalam upaya mengejar keselamatan dan keamanan bagi Trinidad dan Tobago serta kawasan yang lebih luas.”

Search