Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan rencana investasi sebesar US$798 juta atau setara Rp12,27 triliun (asumsi kurs Rp15.555 per dolar AS) melalui New Millennium challenge Corporatio di Indonesia. Ia mengatakan investasi tersebut dilakukan untuk membangun infrastruktur transportasi sadar iklim di RI. Investasi itu juga bertujuan untuk mendukung tujuan pembangunan di Indonesia.
Sebelumnya Biden juga mengumumkan besaran investasi di Indonesia, termasuk perjanjian US$2,5 miliar atau setara Rp38,82 triliun (asumsi kurs Rp15.529 per dolar AS) antara ExxonMobil dengan Pertamina. Kerja sama ini bakal membuat sektor-sektor di industri utama melakukan dekarbonisasi. Beberapa sektor tersebut antara lain, penyulingan, bahan kimia, semen, dan baja. Penurunan emisi karbon dalam investasi AS ini juga diklaim bakal memastikan peluang ekonomi bagi para pekerja Indonesia serta membantu cita-cita RI mencapai net-zero emisi pada 2060 atau bahkan lebih cepat.
Studi bersama yang dilakukan Pertamina dan ExxonMobil ini dilaporkan telah menemukan potensi kapasitas penyimpanan karbon sebesar 1 miliar ton di ladang minyak dan gas milik Pertamina. Kawasan itu disebut bisa menyimpan emisi RI secara permanen selama 16 tahun ke depan.