Apa Jadinya Jika di Indonesia Banyak Partai Politik? Ini Temuan SMRC

Semakin banyaknya parpol, membuat mayoritas masyarakat atau pemilih saat ini, semakin tidak tahu perbedaan sebagian besar partai politik yang ada. Demikian hasil temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang baru dipaparkan Kamis (24/11/2022). Pendiri SMRC, Saiful Mujani, menjelaskan warga memilih partai politik dengan asumsi partai tersebut menawarkan sesuatu yang cocok dengan kepentingan pemilih itu sendiri. Biasanya hal tersebut terkait dengan ide atau bisa disederhanakan dengan platform partai. Misalnya seseorang memilih PKS karena memperjuangkan aspirasi tentang politik Indonesia lebih memiliki warna Islam, atau memilih Golkar karena memiliki pengalaman yang panjang pro-pembangunan ekonomi.

Saiful menyatakan bahwa harapannya publik mengetahui separuh dari partai yang ada di parlemen sehingga mereka bisa membandingkan antara satu partai dengan partai yang lainnya. Hasil survei mengungkap bahwa hanya dua partai yang melekat di kepala masyarakat Indonesia, hanya PDIP dan Golkar. Menurut Saiful, data ini menunjukkan bahwa elite politik tidak berhasil menjangkau pemilih. Pengetahuan publik tentang nama partai disebut sebagai hal yang paling sederhana. Saiful menegaskan bahwa temuan ini juga menunjukkan secara umum partai-partai politik tidak memadai untuk menyatakan bahwa mereka mewakili rakyat Indonesia.

Search