Kenaikan harga bahan bakar minyak jenis pertamax hingga sekitar Rp 3.500 per liter membawa sebagian konsumen beralih ke jenis pertalite yang lebih murah. Antrean kendaraan yang mengisi pertalite dijumpai di banyak stasiun pengisian bahan bakar untuk umum di banyak daerah. Hal ini bersamaan dengan antrean pembelian biosolar yang belum juga teratasi.
Pertamina menjamin stok pertalite aman dan saat ini tersedia hingga 17 hari ke depan. Namun, lonjakan permintaan yang belakangan terjadi membuat sejumlah pihak khawatir pertalite bakal langka. Sementara itu, secara global, harga minyak kembali naik, Selasa (5/4/2022), dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran pasokan minyak secara global.
Eduardus Danar, pengelola stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Karang Kidul, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa, menuturkan, penjualan pertalite di SPBU-nya kini minimal 20 kiloliter per hari, padahal sebelumnya 16-17 kiloliter per hari. Peningkatan itu terjadi setelah pada 1 April 2022 harga pertamax di Kota Semarang naik dari Rp 9.000 menjadi Rp 12.750 per liter, sedangkan harga pertalite tetap Rp 7.650. Biasanya, penjualan pertamax di SPBU kami 7-8 kiloliter per hari. Setelah kenaikan harga pertamax, penjualannya menurun jadi sekitar 3 kiloliter per hari, ucap Eduardus Danar. Lonjakan permintaan pertalite ini membuat antrean untuk mendapatkan bahan bakar jenis itu tak terhindarkan di banyak tempat meskipun tak sepanjang antrean pembeli biosolar ketika terjadi kelangkaan pada pekan lalu