Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II) usai merger menjadi PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) hari ini (9/9). Erick mulanya mengatakan dirinya bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi selalu berkomitmen dalam memastikan Indonesia dapat bersaing dalam sektor logistik. Ia menekankan perlunya menekan biaya logistik hingga kemudahan untuk bertransportasi.
Erick kemudian bercerita soal suksesnya upaya pemerintah menggabungkan PT Pelindo menjadi satu pada 2021 silam. Erick mengatakan penggabungan itu memberikan hasil luar biasa tanpa adanya isu PHK dan bahkan terjadi efisiensi. “Nah sama ini Angkasa Pura I, (Angkasa Pura) II, menjadi Angkasa Pura Indonesia. Jadi isu layoff tidak ada, justru ini isu pengembangan, ini kita mengolah 37 airport, di mana akan menjadi satu sistem pelayanan,” ujar dia di Kantor Pusat InJourney, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (9/9). “Sehingga kalau kita sering ke luar negeri melihat banyak airport juga yang sekarang berubah model, tidak hanya buat transportasi, tetapi membangun sebuah ekosistem baru,” imbuhnya.
Ia menekankan bagaimana pendapatan dari sektor penerbangan atau aeronautika dan non-aero sudah mulai meningkat. Menurutnya, bandara memang menjadi pusat kehidupan manusia tak hanya di Indonesia, tapi di negara lainnya. Maka itu, Erick mengatakan pihaknya ke depan akan memperbaiki model bisnis InJourney Airports sehingga pendapatan non-aero bisa terus meningkat seperti yang diklaim sudah dilakukan saat ini. Merger AP I dan AP II menjadi InJourney Airports telah diresmikan pemerintah pada Senin (9/9). Entitas baru ini masuk ke dalam anggota Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) alias InJourney.