Anggap Pembantaian di Bucha Hanya Rekayasa Ukraina, Rusia Ajukan Pertemuan PBB

Kementerian Luar Negeri Rusia akan mengulangi permintaannya agar Dewan Keamanan PBB dapat bertemu pada Senin (4/4/2022), atas apa yang disebut Moskwa sebagai “provokasi kriminal oleh tentara dan radikal Ukraina” di Kota Bucha, dekat Kyiv. Misi Inggris untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang memegang kursi kepresidenan dari 15 anggota Dewan untuk April, mengatakan Dewan Keamanan akan mengadakan diskusi yang dijadwalkan di Ukraina pada Selasa (5/4/2020).

Sebelumnya, pihak berwenang Ukraina mengatakan pada Minggu (3/4/2022), bahwa mereka sedang menyelidiki kemungkinan kejahatan perang oleh Rusia setelah menemukan ratusan mayat bergelimangan di sekitar kota-kota di luar Ibu Kota Ukraina. Kepala penyelidik Rusia pada Senin, memerintahkan pemeriksaan resmi atas apa yang disebutnya “provokasi” Ukraina setelah Kyiv menuduh militer Rusia membantai warga sipil di kota Bucha. Alexander Bastrykin, Kepala Komite Investigasi Rusia, telah memerintahkan agar penyelidikan dibuka atas dasar bahwa Ukraina telah menyebarkan “informasi palsu yang disengaja” tentang angkatan bersenjata Rusia di Bucha.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah ditarik keluar dari kota itu pada 30 Maret. Sementara, Wali Kota Bucha mengonfirmasi hal ini dalam pidato video sehari kemudian tanpa menyebutkan penduduk setempat yang ditembaki berada di jalan-jalan. Kementerian Pertahanan Rusia melihat “bukti” yang diklaim dari insiden itu justru muncul empat hari setelah penarikan pasukan Rusia, ketika intelijen Ukraina dan perwakilan televisi Ukraina tiba di kota itu. Kementerian menekankan bahwa berbagai inkonsistensi yang ada menunjukkan bahwa insiden itu telah direkayasa oleh rezim Kyiv untuk media Barat.

Search