Konsul Jenderal Australia di Surabaya, Glen Askew, bersama alumni Australia Awards Indonesia mengunjungi Stasiun Rumah Pompa Yos Sudarso di Semarang untuk melihat demonstrasi teknologi “Tide Eye”. Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara Universitas Wollongong dan Universitas Telkom yang bertujuan mengurangi kerugian akibat banjir rob di Pantai Utara Jawa. Proyek ini merupakan contoh kolaborasi yang sangat baik antara akademisi, sektor swasta, dan pemerintah yang bertujuan untuk mendorong pembangunan ekonomi dan sosial. Dengan dukungan kecerdasan buatan, “Tide Eye” memantau pasang surut air laut dan memprediksi risiko banjir secara real-time. Teknologi ini menawarkan solusi hemat biaya untuk meningkatkan efisiensi pemantauan di wilayah rawan seperti Semarang dan Pekalongan. Proyek ini diharapkan menjadi model bagi daerah lain di Indonesia yang menghadapi masalah serupa.
Studi singkat kerjasama antara Australia Awards Indonesia (AAI) dan program KONEKSI bertujuan memperkuat kapasitas para pembuat kebijakan dan pelaku riset-inovasi dalam mengembangkan kebijakan dan regulasi inovasi. Studi ini diikuti oleh 26 peserta, mewakili lembaga pemerintah, swasta, dan penelitian. “Tide Eye” dikembangkan untuk membantu Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juana (BBWS) memantau permukaan air laut dan risiko banjir rob di Kota Semarang dan Pekalongan berbasis kecerdasan buatan (AI/IoT). Kedua kota di pesisir utara Jawa Tengah ini sangat rentan terhadap banjir rob, terutama akibat perubahan iklim yang memicu cuaca ekstrem.