Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) tak lagi mengakui Egianus Kogeya sebagai bagian dari panglima sayap bersenjata Papua Merdeka. Keputusan itu diambil setelah Egianus dianggap berkhianat dengan menyerahkan pilot Susi Air, Kapten Philip ke TNI-Polri. Padahal OPM sedang menyiapkan pembebasan ke tentara Selandia Baru.
Menurut Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, kelompok bersenjata Papua Merdeka akan memberi perhitungan atas keputusan Egianus Kogeya tersebut. “Tidak akan ada ampun bagi kelompok mereka di Tanah Papua. Mereka akan menanggung konsekuensi. Siapa yang berkhianat akan mati. Dia dan keluarganya mengkhianati perjuangan masyarakat Papua. Satu komando berkhiat tidak masalah. Kami (TPNPB-OPM) punya 35 komondo di Papua,” kata Sebby.
Kapten Philip pada Sabtu (21/9/2024) dibebaskan dari penyanderaan. Pilot asal Selandia Baru itu, selama ini dalam penguasaan Egianus Kogeya, pemimpin kelompok bersenjata Papua Merdeka yang berbasis di wilayah Nduga, Papua Pegunungan. Egianus Kogeya adalah salah-satu satu 35 panglima daerah dalam sayap bersenjata TPNPB-OPM. Kapten Philip dibebaskan dan dijemput pasukan gabungan TNI-Polri di Kampung Yuguru, lalu selanjutnya dibawa ke Timika, Papua Tengah dan diterbangkan ke Jakarta, pada Sabtu (21/9/2024).