Analis Militer: Jika China-Taiwan Perang Bahayanya Lebih dari Rusia-Ukraina

Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie pada acara seminar nasional yang diselenggarakan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Surabaya, Kamis menilai memanasnya hubungan China dengan Taiwan bisa berimbas terhadap ekonomi di dunia, khususnya Indonesia. Bahkan jika perang terjadi, dampaknya lebih parah dari pertempuran Rusia-Ukraina. Connie mengatakan bahwa potensi meletusnya perang di China imbas dari maraknya kehadiran Amerika Serikat di kawasan tersebut.

Menurut Connie, selain lokasi yang lebih dekat dengan Indonesia, Taiwan maupun China memiliki pengaruh cukup kuat bagi dunia, khususnya di sektor ekonomi. Dia mengatakan besarnya dampak yang dirasakan dunia seharusnya bisa diantisipasi. Indonesia bersama negara kawasan bisa mengambil peran untuk ikut mendinginkan tensi di kawasan tersebut. Tantangannya, kata dia, selama ini negara kawasan hanya terpaku pada kekuatan dan ancaman China. Padahal, memanasnya kawasan Taiwan menunjukkan adanya pergerakan AS dan NATO ke perairan kawasan.

Menurut dia, Indonesia sebagai negara besar harus mengambil peran mengantisipasi perang. Menggunakan doktrin pertahanan Presiden Soekarno, ada kebijakan pertahanan berorientasi ke dalam dan luar negeri. Ke dalam untuk melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa. Sementara ke luar dengan melakukan gelar militer dan gelar operasi untuk mendukung kemerdekaan sebuah negara, seperti halnya yang dilakukan di Aljazair, Afghanistan, dan Pakistan.

Search