Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyebut generasi muda berusia 15-24 tahun berkontribusi sekitar 42,62% dari total angka pengangguran 7,86 juta penduduk. Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya melaporkan terdapat 7,86 juta orang pengangguran atau setara tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 5,32%. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan dari sisi kelompok umur, rentang 15-19 tahun berkontribusi sekitar 25,7% dari total pengangguran, sedangkan usia 20-24 tahun sekitar 16,85%. “Pengangguran kita terbesar pada usia muda sekitar 42,62%,” ujarnya di Cikarang, Rabu (31/1/2024).
Bila dilihat dari aspek kewilayahan, dia menyebut lebih banyak penduduk perkotaan yang justru menanggur dibandingkan pedesaan. Padahal warga kota terbilang mendapatkan kemudahan dari segi akses pendidikan maupun pelatihan. Data BPS memang mencatat TPT di wilayah perkotaan sebesar 6,40%, sedangkan pedesaan 3,88%. Namun, dia menegaskan angka pengangguran tidak serta-merta mengenai akses geografis. Ketidaksesuaian antara sumber daya manusia dengan lapangan pekerjaan yang tersedia justru menjadi faktor utamanya.
Sementara menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan, mayoritas pengangguran merupakan lulusan SMK dengan kontribusi 9,31%, SMA sekitar 8,15%, dan SMP sebanyak 4,78%. Kemudian lulusan level perguruan tinggi seperti Diploma sekitar 4,79%, sedangkan gelar sarjana sekitar 5,16%.