Terduga pelaku yang menculik dan menyiksa warga Aceh bernama Imam Masykur (25) adalah Prajurit Kepala (Praka) RM, Praka J, dan Praka HS. Mereka adalah perantau dari daerah yang sama dengan korban. Meskipun memiliki kesamaan latar belakang itu, alasan pelaku mengincar Imam yang juga berasal dari komunitas yang sama menjadi tanda tanya. Masih ada kepingan yang hilang dalam kronologi penculikan dan penganiayaan yang dilakukan oknum TNI ini. Terlebih lagi, pelaku dan korban disebut tak saling kenal dan ada korban lain yang dilepas.
Pelaku diduga hendak memeras Imam yang bekerja sebagai penjual obat ilegal itu. Namun, pemerasan dilakukan melalui penyiksaan hingga akhirnya Imam meninggal. Di sisi lain, Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengungkapkan, ada korban selain Imam Masykur yang diculik oleh tiga oknum prajurit TNI. Akan tetapi, korban lain itu dilepaskan oleh pelaku. Irsyad menjelaskan, saat itu satu korban dilepaskan karena sudah dalam kondisi sesak napas. Kini korban yang selamat itu sudah diperiksa sebagai saksi.
Pemeriksaan itu dilakukan untuk mendalami dan mengumpulkan alat bukti terkait dugaan penculikan dan penganiayaan yang dilakukan tiga oknum prajurit tamtama tersebut. Kasus ini semakin memunculkan tanda tanya lantaran Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari belum mau mengungkap motif pembunuhan warga sipil itu secara lengkap. Hamim beralasan motif secara lengkap belum bisa diungkap karena masih dalam proses penyelidikan Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya dan dikhawatirkan berbias.