Amerika Serikat (AS) kembali memveto desakan Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menyerukan gencatan senjata di Gaza. Washington menilai ini akan membuat Hamas semakin berani. Duta besar Israel untuk PBB Danny Danon berterima kasih ke AS soal ini seraya mengatakan resolusi tersebut bukanlah jalan menuju perdamaian. Melainkan peta jalan menuju lebih banyak teror, lebih banyak penderitaan, dan lebih banyak pertumpahan darah. Sebenarnya sejak awal konflik, DK PBB telah berjuang untuk berbicara dengan satu suara. Namun beberapa negara yang memiliki hak veto terus memainkan keistimewaan ini, seperti AS.
Resolusi yang diveto pada hari Rabu juga menyerukan masuknya bantuan kemanusiaan dalam skala besar secara aman dan tanpa hambatan. Termasuk di Gaza utara yang terkepung dan mengecam segala upaya untuk membuat warga Palestina kelaparan. “Tidak ada pembenaran apa pun untuk memveto resolusi yang mencoba menghentikan kekejaman,” kata Duta Besar Palestina untuk PBB Majed Bamya.
Hingga kini total korban tewas karena serangan Israel mencapai 43.985 orang. Hampir seluruh dari 2,4 juta penduduk Gaza telah mengungsi akibat perang. Bencana kemanusiaan telah terjadi di kantong Palestina itu.