Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan tidak ada perdamaian dan keadilan jika Palestina tidak dibebaskan. “Hari ini, kami tegaskan, perdamaian tidak akan tercapai jika keadilan tidak tercapai, dan tidak akan ada keadilan jika Palestina tidak dibebaskan,” kata Abbas di general debate Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (SMU PBB), Kamis (25/9).
Abbas menyebut rakyat Palestina ingin hidup dalam kebebasan, keamanan, dan kedamaian seperti semua orang di negara merdeka dan berdaulat. Abbas menyatakan saat ini komunitas internasional telah melakukan yang terbaik bagi rakyat Palestina, sehingga mereka dapat terbebas dari pendudukan dan sandera Israel, yang mengingkari hak-hak kami dan terus melakukan ketidakadilan, penindasan, dan agresi. Abbas menegaskan rakyat Palestina bertekad untuk hidup dan bertahan hidup meski terus diserang Israel. Ia meyakini Palestina akan merdeka sepenuhnya. Lebih lanjut, Abbas menyatakan rakyat Palestina tidak akan meninggalkan tanah airnya. Ia menyebut bahwa Yerusalem adalah ibu kota abadi Palestina.
Abbas berpidato di SMU PBB secara daring karena visanya ditolak oleh Amerika Serikat. AS beralasan penolakan itu dilakukan karena Otoritas Palestina telah merusak upaya perdamaian. Majelis Umum PBB lantas menggelar pemungutan suara untuk mendukung kehadiran Abbas di SMU PBB pekan ini. Berdasarkan hasil pemungutan suara, disepakati bahwa Abbas dapat hadir via daring.