Konflik berdarah masih terus terjadi di jalur Gaza. Korban jiwa sipil akibat serangan Israel di Gaza, Palestina, telah mencapai 20.915 jiwa. Di mana korban luka menembus angka 54.918 orang. Sementara itu perang meluas ke Lebanon. Israel melakukan serangan udara ke negara tersebut untuk membekukan Hizbullah. Lebih dari 150 orang telah terbunuh di perbatasan Lebanon. Kebanyakan dari mereka adalah pejuang Hizbullah, namun belasan lainnya adalah warga sipil dan tiga di antaranya adalah jurnalis.
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, dan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, telah membahas perlunya pembebasan sandera yang ditahan di Gaza. Termasuk upaya untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan. Komando Pusat AS mengatakan militer AS telah mematikan 12 drone serang satu arah, tiga rudal balistik antikapal, dan dua rudal jelajah serangan darat yang ditembakkan oleh Houthi selama 10 jam. Serangan Houthi di Laut Merah sebelumnya telah membuat sejumlah pelayaran membatalkan layanan ke rute itu. Jumlah kapal yang melewati Selat Bab Al Mandab, di laut tersebut, telah berkurang hampir 35%. Sebelumnya Houthi mengancam menyerang semua kapal yang menuju Israel. Israel menyerang PBB.
Hamas diyakini masih tak terkalahkan oleh Israel. Kelompok itu diyakini masih bisa menyusun kembali kemampuan militernya, meskipun menderita kerugian militer sejauh ini dalam perang melawan Israel. Akibatnya, para pejabat Israel mengatakan mereka perlu melakukan perang “berkepanjangan” untuk mencapai tujuan mereka menghancurkan kelompok bersenjata Palestina tersebut.