Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki bulan keenam hari ini, Rabu (24/8) dan Moskow belum menunjukkan tanda-tanda akan menghentikan gempurannya. Selama invasi berlangsung, pasukan Rusia berhasil menguasai sejumlah wilayah di Ukraina. Wilayah itu yakni, Luhansk dan Donetsk/Donbas, Melitopol, Kherson, Berdyansk, dan Mariupol. Media lain menyebut Zaporizhzhia masuk dalam daftar yang dikuasai pasukan Moskow. Wilayah ini bahkan dilaporkan akan menggelar referendum bergabung dengan Federasi Rusia pada September mendatang. Kherson juga disebut akan menggelar referendum.
Zelensky juga tak patah arang mendesak Barat untuk memasok senjata. Sejauh ini, pemerintahan Joe Biden telah memberikan bantuan keamanan senilai lebih dari US$10 miliar atau sekitar Rp148 triliun ke Ukraina. Washington juga memobilisasi dukungan yang lebih luas ke NATO dan mitra mereka di Eropa, alih-alih mendesak perundingan damai. Turki, salah satu anggota NATO, sempat menginisiasi menjadi mediator Rusia-Ukraina untuk berdamai. Negara ini bahkan menjadi tuan rumah negosiasi damai kedua negara pada April lalu. Namun, Ankara juga pernah memasok senjata ke Kyiv, sehingga netralitas menjadi juru damai dipertanyakan.
AS baru-baru ini meyakini Rusia mempersiapkan serangan terbaru ke sejumlah infrastruktur sipil dan fasilitas pemerintah Ukraina dalam waktu dekat. Para pengamat bahkan menilai perang tersebut akan tetap berlangsung hingga Rusia berhasil menguasai seluruh wilayah Ukraina. Atau jika tidak, Moskow membentuk pemerintahan boneka di negara tetangganya itu.