Presiden Jokowi mendapat sambutan hangat dari Presiden Vladimir Putin saat tiba di Istana Kremlin Kamis (30/6) sekitar pukul 15.30 waktu setempat. Dalam pertemuannya, setidaknya ada lima hal yang dibicarakan Jokowi dan Putin, yaitu Mendorong Perdamaian, Membuka Ruang Dialog Ukraina-Rusia, Jaminan Keamanan Rusia bagi Jalur Ekspor Pangan Ukraina, Reintegrasi Pangan dan Pupuk Rusia-Ukraina di Dunia, dan Upaya Perdamaian.
Misi utama Jokowi berkunjung ke Moskow adalah mendorong perdamaian antara Ukraina dengan Rusia, sesuai dengan amanat konstitusi agar Indonesia selalu berusaha berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia. Jokowi menilai dialog perdamaian tetap menjadi urgensi penyelesaian konflik antara kedua negara. Dalam hal ini, Jokowi mengaku siap menjadi jembatan komunikasi antar kedua pemimpin negara tersebut.
Pembahasan lainnya, yakni masalah terganggunya rantai pasok pangan dan pupuk yang bisa berdampak kepada ratusan juta masyarakat dunia, terutama di negara berkembang. Jokowi menyampaikan apresiasi kepada Presiden Putin yang memberikan jaminan keamanan untuk pasokan pangan dan pupuk baik dari Rusia dan juga Ukraina. Menanggapi ancaman krisis pangan global, Jokowi mengatakan mendukung upaya PBB reintegrasi komoditas pangan dan pupuk Rusia dan komoditas pangan Ukraina dalam rantai pasok dunia. Di akhir pernyataannya, Presiden Jokowi kembali menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan apapun, dan hanya ingin melihat perang dapat segera selesai dan rantai pasok pangan, pupuk dan energi dapat segera diperbaiki.