Setidaknya ada empat organisasi nonpemerintah (ornop) atau Non-govermental Organization (NGO) internasional yang membekukan kegiatan di Afghanistan usai pemerintahan yang dikuasai Taliban melarang perempuan masuk kerja. Empat NGO internasional itu adalah Save the Children, Norwegian Refugee Council, Care International, dan International Rescue Committee (IRC). Sebelumnya, lembaga bantuan internasional AfghanAid juga menyatakan akan segera membekukan operasi mereka di Afghanistan. Pun, demikian dengan Komite Internasional Palang Merah di Afghanistan juga menyuarakan kekhawatiran yang sama.
Pada akhir pekan lalu, pemerintahan Afghanistan yang berada di bawah kekuasaan Taliban memerintahkan semua NGO baik lokal maupun asing di negara itu untuk melarang perempuan masuk kerja. Perintah larangan kaum hawa di Afghanistan itu telah dikonfirmasi Kementerian Ekonomi Afghanistan. Juru Bicara Kementerian Ekonomi Afghanistan Abdulrahman Habib mengatakan para pekerja perempuan dilarang untuk masuk kerja sampai pemberitahuan selanjutnya. Habib mengatakan edaran itu disebarkan karena beberapa dari ornop itu tak mematuhi interpretasi pemerintah Afghanistan tentang aturan berpakaian Islami bagi perempuan.
Namun, langkah pembatasan selanjutnya dari Taliban setelah larangan perempuan berkuliah itu mendapat kecaman dunia internasional. Juru bicara pemerintahan Taliban, Zabihullah Mujahid, ‘memukul balik’ kritik internasional pada kebijakan di Afghanistan. Dia menegaskan Taliban ingin seluruh institusi yang beroperasi di negeri itu menjalani kebijakan yang telah digariskan secara atuaran resmi. “Kami tak ingin siapapun untuk bicara sampah atau membuat ancaman terkait keputusan para pimpinan kami dengan mengatasnamakan bantuan internasional,” ujar Mujahid.