Sekitar 3.500 tanaman hias jenis song of india dari Kota Batu, Jawa Timur, diekspor ke China. Pelepasan kegiatan ekspor ini berlangsung di Rest Area Desa Sidomulyo, Kota Batu. Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan, ekspor tanaman hias ini dilaksanakan oleh CV Kusuma Wijaya Plant dari Desa Sidomulyo dengan nilai Rp 150 juta. Aries mengatakan, tanaman hias merupakan salah satu produk unggulan di Kota Batu. Menurutnya, tanaman hias Kota Batu sangat potensial untuk pasar di kawasan Asia karena kesesuaian iklim. Ini merupakan bagian ikhtiar agar produk unggulan Kota Batu diekspor dan dikembangkan agar penuhi pasar internasional. Pemerintah Kota (Pemkot) Batu dan Bea Cukai Malang akan selalu berkolaborasi untuk mendorong ekspor potensi unggulan Kota Batu, dan menyelesaikan permasalahan jika terdapat kendala yang dialami UMKM saat melaksanakan ekspor.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Disperindag Provinsi Jawa Timur, Erifina Lucky Kristian menjelaskan, pihaknya mendukung penuh terhadap kegiatan ekspor yang dilakukan oleh UMKM. Menurut Erifina, kinerja ekspor Jawa Timur di Triwulan I mendukung 10 persen atau USD 2,5 juta pertumbuhan ekonomi keseluruhan. “Nilai ekspor tanaman hias Jawa Timur mencapai USD 1,4 juta yang telah masuk ke pasar Singapura, Denmark dan Belanda,” jelasnya. Erifina juga menyampaikan, ada berbagai program Diskoperindag Provinsi Jawa Timur untuk mendorong ekspor. Diantaranya, misi dagang luar negeri, pendampingan IKM ekspor dan festival ekspor yang mempertemukan antara produsen dan pembeli.
Ketua Klinik Ekspor Bea Cukai Malang, Dwi Prasetyo Rini mengatakan, kegiatan ekspor kali ini merupakan yang ketiga kalinya. Produk unggulan Kota Batu yang telah memenuhi pasar luar negeri antara lain kripik buah dan sayur, pot dari sabut kepala produksi Kokedama dan tanaman hias. Bea Cukai memiliki program klinik ekspor yang beranggota 400 UMKM se-Malang Raya, dan ada kelas ekspor. “Bea Cukai siap mendukung untuk ekspor dari Kota Batu,” katanya.