14.000 Bayi Berisiko Meninggal di Gaza, PBB Sebut Skema Israel Sebagai Potensi Kejahatan Perang

Sekitar 14.000 bayi Palestina berisiko meninggal dalam 48 jam ke depan jika bantuan tidak sampai kepada mereka, Wakil Menteri PBB untuk Urusan Kemanusiaan Tom Fletcher memperingatkan pada tanggal 20 Mei. Fletcher menyebut angka tersebut sebagai “sangat mengerikan” dalam wawancaranya dengan BBC. “Kita perlu membanjiri Jalur Gaza dengan bantuan kemanusiaan. Saya ingin menyelamatkan sebanyak mungkin dari 14.000 bayi ini dalam 48 jam ke depan,” imbuhnya. 

Di bawah tekanan internasional yang meningkat, Israel menyetujui masuknya 100 truk bantuan ke Jalur Gaza pada hari Selasa. Hal ini terjadi setelah Israel hanya mengizinkan masuk lima truk sehari sebelumnya menyusul pengumuman pencabutan sebagian blokade total yang telah memperparah situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza selama dua setengah bulan terakhir. Akan tetapi, jumlah yang telah disetujui masih jauh dari jumlah yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sekitar dua juta orang yang menderita kelaparan di wilayah tersebut. 

Peringatan Fletcher bertepatan dengan kecaman kepala UNRWA Philippe Lazzarini terhadap mekanisme bantuan baru yang dipimpin AS dan Israel yang akan diluncurkan dalam beberapa hari mendatang, yang dikenal sebagai Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF). “Rencana bantuan yang diusulkan adalah alat yang memfasilitasi pemindahan paksa penduduk. Dan pada akhirnya, kita tahu bahwa dalam konteks perang, pemindahan paksa penduduk dapat merupakan kejahatan perang,” kata Lazzarini.

Search