10 Miliar Password Bocor, Terbesar dalam Sejarah

Pengguna yang rutin menggunakan kata sandi (password) yang sama untuk akunnya di berbagai situs perlu berhati-hati. Sebab, tim peneliti dari situs berita keamanan siber Cybernews telah menemukan file bernama “RockYou2024.txt”, yang berisi hampir 10 miliar bocoran password yang berbeda, tepatnya 9.948.575.739 kata sandi. Ini disebut sebagai kebocoran data terbesar di dunia, mengalahkan rekor “RockYou2021.txt”, yakni file berukuran 100 GB yang membocorkan 8,4 miliar kata sandi.

File RockYou2024.txt dibocorkan oleh pengguna bernama ObamaCare pada 4 Juli 2024 dalam forum peretasan (hacking) populer. Pengguna yang baru bergabung di forum tersebut pada Mei 2024 ini sebelumnya pernah membocorkan basis data karyawan firma hukum Simmons & Simmons, kasino online AskGamblers, dan lamaran mahasiswa untuk Universitas Rowan di Burlington County.

Seperti yang sebelumnya disebutkan, kebocoran data ini diawali dari pembagian kompilasi password bernama RockYou2021.txt pada 2021. Saat itu, RockYou2021.txt menjadi kompilasi password terbesar di dunia, dengan 8,4 miliar kata sandi. Kompilasi kata sandi ini merupakan perluasan dari pelanggaran data pada 2009, yang mencakup belasan juta kata sandi pengguna di berbagai media sosial. Sejak itu, jumlah password di kompilasi tersebut makin membengkak hingga mencapai hampir 10 miliar di RockYou2024.txt. Adapun RockYou2024. text menjadi kompilasi data pemecah rekor kedua pada 2024. Sebelumnya, Cybernews juga menemukan Mother of all breaches (MOAB), yakni file berukuran 12 TB berisikan lebih dari 26 miliar data.

Cybernews memberikan sejumlah cara agar pengguna bisa melindungi akunnya dari serangan hacker. Pertama, pengguna bisa mengecek situs Cybernews Leaked Password Checker untuk melihat apakah kata sandi pengguna sudah bocor atau belum. Jika sudah bocor, pengguna mesti mengganti password yang unik dan kuat, yang belum digunakan oleh akun pengguna di situs lainnya. Namun, idealnya pengguna mengganti kata sandi tanpa mengecek daftar Cybernews pun. Kedua, pengguna harus mengaktifkan autentikasi faktor ganda (multi-factor authentication/MFA). Fitur keamanan ini memerlukan langkah verifikasi lanjutan setelah pengguna mengisi password saat login, seperti SMS, e-mail, atau notifikasi aplikasi. Ketiga, pengguna dapat memanfaatkan software pengelola kata sandi (password manager) untuk membuat dan menyetor password yang rumit secara aman.

Search