KEGIATAN

Menangguk Untung Saat Minyak Melambung

Kenaikan harga minyak mentah dunia di tengah perang Rusia dan Ukraina ikut mendongkrak harga batu bara, yang merupakan sumber energi alternatif. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuabi, menyebut harga saham emiten batu bara akan terus melambung jika krisis energi dan konflik geopolitik terus berlangsung. Lambatnya peralihan ke sumber energi hijau, seperti gas atau matahari, membuat dunia masih bergantung pada bahan bakar fosil. Saat ada sanksi dan embargo minyak, batu bara jadi sasaran peralihan untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di berbagai negara.

Selengkapnya »

Harga Energi Terus Terbang Imbas Perang, Suplai dan Musim Dingin

Konflik Rusia dan Ukraina menyebabkan harga komoditas energi melambung. Harga minyak, batubara, gas alam dan CPO kompak menguat. Sepanjang tahun ini rata-rata kenaikan harga komoditas naik 85%. Batubara jadi komoditas yang naik paling tinggi sepanjang tahun ini yakni naik 200% di US$ 400 per ton. Level ini menjadi rekor tertinggi

Selengkapnya »

Merespons Tantangan Evolusi Sektor Keuangan

Tren evolusi sektor keuangan saat ini mengarah kepada struktur dan karakteristik baru yang bersifat 4D, yaitu digital, deepening, desegregation, dan disruptive. Tren ini tidak hanya berlangsung di Indonesia tetapi juga terjadi secara luas di seluruh dunia, sebagaimana dieksplorasi di dalam studi-studi yang dilakukan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD, 2020), International Monetary Fund (Boot, et al, 2020), dan Bank for International Settlements (Feyen, et al, 2021).

Selengkapnya »

Rencana Besar Menggenjot Produksi Sapi Lokal

Minimnya pasokan sapi lokal turut menjadi pemicu lonjakan harga daging sapi di dalam negeri. Pemerintah didorong merancang rencana peningkatan jumlah pembibitan dan penggemukan sapi di Indonesia. Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia, Nanang Purus Subendro, menyatakan sekitar 63 persen dari total sapi lokal dimiliki oleh peternak kecil. Tipikal kepemilikannya hanya satu sampai tiga ekor dan dikerjakan secara sambilan. Para peternak tersebut umumnya tidak menghitung biaya seperti tenaga kerja, penyusutan kandang, hingga pakan, sehingga harga jual sapi di pasar rendah. Dalam jangka panjang, Nanang menyebutkan skema bisnis tersebut sulit berkembang ataupun bertahan.

Selengkapnya »

Temuan KPPU: Harga CPO Dunia Turun, Tapi Minyak Goreng Malah Naik

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mencatat bahwa harga minyak goreng di Indonesia tidak berbanding lurus mengikuti harga minyak sawit mentah atau CPO internasional. Deputi Kajian dan Advokasi KPPU, Taufik, mengungkapkan bahwa harga CPO internasional fluktuatif tergantung dengan pasokan dan permintaan, sementara harga minyak goreng nasional cenderung dalam tren naik dalam jangka waktu yang panjang tanpa ada penurunan. Bahkan, pada beberapa waktu terjadi penurunan dalam terhadap harga CPO internasional, namun harga minyak goreng di dalam negeri tetap dalam tren naik.

Selengkapnya »

Terancam Kenaikan Harga Pangan Berkepanjangan

Ancaman melambungnya angka inflasi akibat kenaikan harga pangan diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat. Presiden Joko Widodo mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan harga pangan, salah satunya kelangkaan pasokan. Presiden menyebut kelangkaan peti kemas terjadi karena ketidakseimbangan perdagangan di pasar global. Naiknya biaya peti kemas bakal merembet pada harga barang di level konsumen. Inflasi juga didorong oleh kelangkaan energi. Persoalan ini menjadi salah satu imbas dari konflik antara Rusia dan Ukraina.

Selengkapnya »

Kebijakan Ekspor Belum Berdampak pada Ketersediaan Minyak Goreng

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika meminta pemerintah untuk memastikan semua produsen minyak goreng mendapatkan minyak sawit (CPO) dengan harga domestik (Domestic Price Obligation). Caranya yaitu dengan mengintegrasikan produsen minyak sawit dengan produsen minyak goreng, terutama eksportir yang memiliki kewajiban memenuhi pasokan 20 persen untuk pasar domestik. Tidak semua produsen

Selengkapnya »

Arus Keluar Modal Asing Diperkirakan Berlanjut

Perang Rusia-Ukraina diperkirakan masih menekan pasar keuangan domestik dan membuat aliran keluar modal asing (capital outflow) berlanjut. Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance, Eisha M. Rachbini, menuturkan investor berpotensi meninggalkan Indonesia dan jajaran negara berkembang lainnya karena kembali memborong aset-aset aman di negara-negara maju, khususnya Amerika Serikat.

Selengkapnya »

DEN: Subsidi Tertutup untuk Elpiji Harus Segera Dilakukan

Kenaikan harga elpiji non subsidi yang signifikan dua bulan terakhir berpotensi membuat masyarakat beralih ke elpiji subsidi. Kondisi ini akan membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) semakin terbebani. Wakil Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Yudha mengusulkan untuk pemerintah segera merealisasikan skema penyaluran subsidi tertutup untuk elpiji gas melon. Langkah ini dapat menjadi solusi agar APBN tidak jebol ditengah kondisi harga komoditas yang sedang naik.

Selengkapnya »

Cukai Hasil Tembakau Naik, Tren Konsumsi Rokok Murah Bakal Marak Tahun Ini

Pergeseran konsumsi rokok ke produk yang lebih murah (downtrading) diperkirakan marak terjadi pada 2022. Hal itu disebabkan oleh faktor variasi harga, meski pemerintah telah menetapkan kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) dan harga jual eceran (HJE) sejak 1 Januari 2022. Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan mengatakan pergeseran konsumsi rokok ke produk yang lebih murah juga dikhawatirkan tidak menurunkan pravalensi konsumsi rokok masyarakat Indonesia, melainkan membuka peluang perokok untuk memilih opsi rokok di golongan bawah karena harga yang lebih terjangkau.

Selengkapnya »

Pemanfaatan Dana Bergulir LPDB-KUMKM Dorong Perekonomian Masyarakat

Penyaluran dana bergulir oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus ditingkatkan, termasuk disalurkan kepada koperasi-koperasi sektor riil yang bersentuhan langsung perekonomian masyarakat. Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, pada tahun 2022 ini LPDB-KUMKM ditargetkan mampu meningkatkan porsi pembiayaan kepada koperasi sektor riil sebesar 40 persen.

Selengkapnya »
Search