KEGIATAN

Lonjakan Harga Pangan Global Berpotensi Memicu Krisis Sosial

Tahap pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19 kembali menghadapi tantangan lonjakan harga pangan dan energi dunia karena faktor geopolitik dan perubahan iklim. Kenaikan harga pangan global tersebut bahkan berpotensi menjadi krisis global baru yang memicu krisis sosial bahkan politik. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, Senin (16/5), mengatakan dunia usaha akan terus berkoordinasi dengan pemerintah guna mengantisipasi dampak krisis global bagi Indonesia. Koordinasi tersebut dalam bentuk penguatan ketahanan pangan dan pertanian Indonesia. Kadin, jelasnya, memiliki program pendampingan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan skema close loop yang ditujukan untuk membina petani serta menciptakan kerja sama antara perusahaan besar maupun kecil dengan para petani di Indonesia.

Selengkapnya »

Jepang dan Uni Eropa Kompak Tingkatkan Sanksi terhadap Rusia

Jepang dan Uni Eropa menyatakan, sepakat untuk meningkatkan sanksi terhadap Rusia. Hal itu dikatakan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, usai melakukan pertemuan denan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel di Tokyo. Kishida mengatakan pada konferensi pers bersama bahwa Jepang mendukung sanksi keras terhadap Rusia dan memberi dukungan memadai untuk Ukraina karena perang itu mengguncang fondasi tatanan dunia tidak hanya di Eropa tetapi juga di Asia.

Selengkapnya »

Pengendalian Perubahan Iklim Butuh Tambahan Rp 200-an Triliun per Tahun

Indonesia membutuhkan tambahan pendanaan sekitar Rp 200-an triliun per tahun untuk bisa memenuhi target Nationally Determined Contribution (NDC) dalam upaya pengendalian perubahan iklim. Pernyataan ini diungkapkan Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, kebutuhan ideal anggaran pengendalian iklim (berdasarkan NDC Indonesia) pada 2020-2030 yaitu sebesar Rp 343,6 triliun per tahun. Sementara rata-rata anggaran perubahan iklim pada APBN baru sekitar Rp 102,56 triliun per tahun atau 29,9 persen dari kebutuhan anggaran ideal.

Selengkapnya »

Pertumbuhan Ekonomi Global Diperkirakan Berada di Level 2,9 Persen

Morgan Stanley memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun ini tidak akan sekuat tahun lalu, bahkan pencapaiannya kurang dari setengah. Hal itu tidak terlepas dari risiko konflik antara Rusia dan Ukraina yang menyebabkan kenaikan harga pangan dan energi. Faktor lain yang turut menekan pertumbuhan adalah lonjakan kasus Covid-19 di Tiongkok sebagai negara ekonomi terbesar kedua dunia. Di sisi lain, sejumlah bank sentral mulai mengubah kebijakan moneternya menjadi ketat untuk mengendalikan rekor inflasi tinggi.

Selengkapnya »

Upaya Mengurangi Emisi Karbon Perlu Aksi Nyata

Emisi gas rumah kaca dari batu bara diproyeksikan meningkat 34,5 persen pada tahun 2030. Diperlukan langkah-langkah transisi yang lebih serius untuk mengejar penggunaan energi bersih. Komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi karbon guna mencegah dampak negatif dari perubahan iklim perlu aksi nyata. Aksi nyata tersebut harus ditunjukkan melalui berbagai kebijakan dan program yang betul-betul berjalan di lapangan.

Selengkapnya »

Konsumsi Kelas Menengah Atas Terbatas Jadi Penyebab Rendahnya Konsumsi Rumah Tangga

Peneliti Center Macroeconomics and Finance INDEF Abdul Manap Pulungan menyampaikan salah satu faktor yang memengaruhi rendahnya konsumsi rumah tangga adalah konsumsi kelas menengah atas yang terbatas. Faktor lainnya, adalah dampak pandemi Covid-19 yang masih sangat terasa, dampak lonjakan inflasi, tingginya jumlah pengangguran yang mencapai 8,5 juta, dan upah yang tumbuh lebih rendah dibandingkan inflasi.

Selengkapnya »

Ukraina Menghentikan Aliran Gas Rusia ke Eropa dengan Menutup Pipa Utama

Aliran gas Rusia ke Eropa melalui Ukraina menyusut setelah Kiev menutup penggunaan rute transit utama. Ini pertama kalinya ekspor gas melalui Ukraina terganggu sejak invasi. Ukraina tetap menjadi rute transit utama untuk gas Rusia ke Eropa, bahkan setelah Moskow melancarkan serangan terhadap Ukraina pada 24 Februari, lalu. Titik transit yang ditutup Ukraina menangani sekitar 8% aliran gas Rusia ke Eropa. Koridor Ukraina sebagian besar mengirimkan gas ke Austria, Italia, Slovakia dan negara-negara Eropa Timur lainnya.

Selengkapnya »

Mengelola Risiko Pemulihan Ekonomi

Pandemi Covid-19 telah membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi 2,07% year-on-year (YoY) pada 2020. Implikasi dari kontraksi pertumbuhan ekonomi ini telah membuat tingkat pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan melonjak. Untuk mengatasi kemerosotan pertumbuhan ekonomi yang lebih dalam, maka pemerintah perlu melakukan kebijakan melawan siklus (countercyclical) melalui stimulus fiskal. Stimulus fiskal ini turut diperkuat oleh kaki-kaki kebijakan lainnya, yaitu kebijakan moneter dan makroprudensial (Bank Indonesia) dan kebijakan mikroprudensial (Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Koordinasi dan komunikasi yang baik antara pemerintah, otoritas moneter dan keuangan, serta pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk memitigasi risiko-risiko yang bermunculan ini dan menghindari kebijakan yang tidak selaras.

Selengkapnya »

Berubah Lagi, Pemerintah Ambil Sikap Ini soal Ekspor CPO dan Bahan Baku Minyak Goreng

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto resmi melarang ekspor crude palm oil (CPO) bersamaan dengan bahan baku minyak goreng lainnya. Airlangga menjelaskan larangan ekspor minyak goreng dan bahan baku minyak goreng akan berlaku mulai Kamis (28/4) pukul 00.00 WIB. Pernyataan Airlangga berbeda dengan sikap pemerintah kemarin yang menyatakan CPO tidak termasuk ke dalam larangan ekspor. Adapun kebijakan pelarangan itu didetailkan dan berlaku untuk seluruh produk, CPO, RBD Palm Olein, pomade, dan used cooking oil. “Seluruhnya sudah mencakup dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag),” ujar Airlangga dalam konferensi pers kebijakan terkait ekspor CPO, Kamis (27/4) malam.

Selengkapnya »

Negara-negara Produsen Mulai Melarang Ekspor Pangan

Konflik Rusia dan Ukraina yang berlarut-larut menyebabkan gangguan pasokan pangan global. Kedua negara yang berperang itu merupakan produsen dan pengekspor komoditas pertanian terpenting di dunia, terutama tanaman sereal, termasuk jelai, gandum, dan jagung. Secara keseluruhan, kedua negara mengekspor 12 persen dari kalori makanan yang diperdagangkan di seluruh dunia. Khawatir dengan kelangkaan pangan, mendorong negara-negara di dunia sudah banyak mengambil langkah untuk mengamankan pasokan pangannya sendiri dengan melarang ekspor.

Selengkapnya »

Kadin Bentuk “Carbon Market Hub” Dukung Transisi Energi pada G20

Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia membentuk carbon market hub sebagai komitmen mendukung realisasi transisi energi yang didorong pemerintah pada Presidensi G20 Indonesia 2022. Transisi global menuju Energi Baru Terbarukan (EBT), nol emisi, dan digitalisasi ditargetkan paling lambat tahun 2060. Pada tahun 2025, pemerintah Indonesia menetapkan pemanfaatan EBT akan mencapai 23 persen untuk pembangkit listrik. Wakil Ketua Umum Kadin bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan carbon market hub merupakan satu dari setidaknya dua inisiatif yang ditargetkan Business 20 (B20) dalam Presidensi G20 Indonesia. Inisiatif lainnya yang dilakukan adalah blended finance untuk transisi energi hijau.

Selengkapnya »

Pemerintah Larang Ekspor CPO dan Minyak Goreng Hingga Harga Jadi Rp14 Ribu Per Liter

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam konferensi pers virtualnya, Selasa (26/4/2022) mengatakan bahwa pemerintah secara resmi membuat aturan untuk melakukan pelarangan ekspor produk olahan sawit seperti refined, bleached, deodorized (RBD) palm olein yang merupakan bahan baku pembuatan minyak goreng sawit dan minyak goreng sawit (MGS) mulai Kamis 28 April 2022 pukul 00:00 WIB sampai tercapainya harga minyak goreng curah sebesar Rp14 ribu per liter di pasar tradisional. Airlangga telah meminta Direktorat Jenderal Bea Cukai untuk mengawasi larangan eskpor tersebut.

Selengkapnya »
Search