BTN Pastikan Kondisi Likuiditas Cukup di Tengah Kenaikan BI-Rate

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN memastikan kondisi likuiditas di bank tersebut pada saat ini masih memadai di tengah kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate menjadi 6,25 persen. “Tidak ada masalah dengan likuiditas pada saat ini. Yang ada adalah likuiditasnya kebetulan sedang mahal, karena BI-Rate naik, semua deposan tentu bunganya naik, itu saja penyebabnya. Yang bertindak juga siapa? Masyarakat, karena dia tahu BI-Rate naik dia minta deposan rate-nya naik, itu juga kalau pas depositonya jatuh tempo,” kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu. Nixon menekankan menjaga likuiditas tetap aman sangat penting bagi industri perbankan. Dia juga mengingatkan, bank memiliki sistem yang ketat dengan berbagai alat ukur rasio likuiditas yang digunakan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan BTN Nofry Rony Poetra juga memastikan bahwa likuiditas BTN saat ini berada pada posisi yang sangat aman. BTN, kata dia, memiliki cadangan sekunder (secondary reserve) yang sangat cukup yakni sekitar Rp 40 triliun. Dari sisi arus dana masuk, BTN salah satunya berfokus pada dana ritel melalui segmen baru yaitu BTN Prospera dengan nasabah yang memiliki dana simpanan sekitar Rp 100 juta-Rp 500 juta. Sementara dari sisi dana keluar, salah satunya mengelola pertumbuhan kredit yang diturunkan ke level 10-11 persen di akhir tahun serta mengembangkan segmen high yield.

Search