Nilai tukar rupiah melemah 0,68% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke level 16.289 pada perdagangan Jumat (19/4). Rupiah tertekan data klaim pengangguran AS dan pernyataan pejabat The Fed soal kemungkinan suku bunga AS tak turun. Mengutip Bloomberg, mayoritas mata uang Asia juga melemah pagi ini terhadap dolar AS. Melansir Bloomberg, baht Thailand melemah 0,25%, ringgit Malaysia melemah 0,11%, yuan Cina melemah 0,04%, peso Filipina melemah 0,66%, won Korea melemah 1,34%, dan dolar Singapura melemah 0,26%.
Analis pasar uang Lukman Leong memperkirakan, rupiah melemah seiring data klaim pengangguran AS yang lebih kuat dari perkiraan. Ia memperkirakan rupiah hari ini bergerak dalam rentang 16.150-16.300 per dolar AS. “Rupiah juga melemah karena pernyataan hawkish dari pejabat bank sentral AS The Federal Reserve, Raphael Bostic,” ujar Lukman. Presiden Federal Reserve Bank area Atlanta mengatakan, bank sentral perlu mempertimbangkan kenaikan suku bunga jika inflasi tidak bergerak menuju 2% seperti sasaran bank sentral. “Jika inflasi terhenti atau bahkan mulai bergerak ke arah sebaliknya, saya rasa tidaka ada pilihan lain selain merespons hal tersebut,” ujar Bostic dikutip dari Reuters, Jumat (19/4). Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra menilai indeks dolar AS kembali bergerak naik ke kisaran 106.25 pagi ini dibandingkan pagi sebelumnya yang bergerak di kisaran 105,9.