Dewan Keamanan Bakal Gelar Voting Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Dewan Keamanan PBB dijadwalkan menggelar voting mengenai permintaan Palestina agar menjadi anggota penuh di badan tersebut pada Jumat (19/4). Sejumlah diplomat di markas PBB melaporkan dewan yang beranggotakan 15 negara itu akan menggelar pemungutan suara pada Jumat sore sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Para diplomat menuturkan voting itu akan membahas rancangan resolusi yang merekomendasikan Majelis Umum PBB agar “Negara Palestina diterima menjadi anggota PBB”. Sebuah resolusi DK PBB memerlukan setidaknya sembilan suara yang mendukung tanpa veto dari lima anggota tetapnya agar dapat diadopsi atau disahkan. 

Sebuah komite DK PBB untuk urusan penerimaan anggota baru juga telah menggelar rapat dua kali pada pekan lalu untuk membahas keanggotaan Palestina di PBB. Laporan itu mengungkapkan masih ada perbedaan pendapat soal kelayakan Palestina menjadi anggota penuh PBB. Para diplomat juga memprediksi voting akan didukung oleh setidaknya 13 negara anggota DK PBB. AS diprediksi bakal menggunakan hak vetonya untuk membatalkan draf resolusi yang dapat merugikan sekutu dekatnya, Israel. 

Sebab, keanggotaan penuh di PBB berarti mengakui negara Palestina secara efektif. Selama ini, AS kerap memveto atau abstain atas segala bentuk draf resolusi yang merugikan Israel. Meski begitu, belakangan, Amerika Serikat mulai berbalik memperingatkan Israel soal korban yang terus meningkat imbas agresi brutalnya ke Jalur Gaza Palestina sejak Oktober 2023 lalu. Gedung Putih bahkan kembali menegaskan dukungan atas Palestina merdeka. Namun, AS mengatakan pembentukan negara Palestina merdeka harus dilakukan melalui perundingan langsung antar pihak yang terkait, bukan melalui PBB.

Search