Ekonom sekaligus Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) FX Sugiyanto, mengungkapkan skenario terburuk apabila konflik Iran-Israel terus memuncak. Selain menciptakan ketegangan di kawasan Timur Tengah, konflik itu diperkirakan bakal ikut mendongkrak biaya logistik dan energi. Sugiyanto menjelaskan eksportir akan menunda pengangkutan barang untuk menekan beban biaya pengiriman hingga beberapa bulan ke depan. Artinya, ada potensi keterlambatan dan pelemahan kinerja ekspor bagi Jawa Tengah. Ketegangan di kawasan Timur Tengah juga meningkatkan ancaman keamanan bagi kapal-kapal logistik yang membawa barang ekspor. Selain terjadi penundaan, biaya logistik dan asuransi pengiriman barang juga ikut meningkat. “Namun, dia menilai penundaan itu juga dilakukan untuk menghindari beban asuransi yang lebih besar. Lebih lanjut, jika perkembangan konflik di Timur Tengah terus memanas, Sugiyanto menyebut harga energi di tingkat global bakal ikut bergejolak. Kinerja ekspor bakal kian melempem imbas membengkaknya biaya logistik dan pelemahan kurs Rupiah.