Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo buka suara soal pelemahan nilai tukar rupiah sampai menyentuh level di atas Rp16 ribu per dolar AS belakangan ini. Ia mengatakan pelemahan itu tak lepas dari kondisi geopolitik Timur Tengah. Ia mengatakan pelemahan rupiah kian menjadi setelah Iran menyerang Israel pada akhir pekan lalu. Kendati demikian pihaknya tidak akan tinggal diam dalam melihat pelemahan itu.
BI katanya, akan melakukan intervensi secara pembelian tunai ataupun non delivery forward. “BI selalu ada di pasar dan kami akan memastikan nilai tukar akan terjaga. Kita lakukan intervensi baik melalui spot maupun non delivery forward,” ungkap Perry di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari detik finance, Selasa (16/4). Selain itu, kata dia, BI juga akan tetap menjaga koordinasi dengan pemerintah sebagai pengelola fiskal. Perry pun menegaskan bahwa bank sentral akan melakukan langkah stabilisasi nilai tukar. “Kami jajaki koordinasi dengan pemerintah dengan fiskal bagaimana jaga moneter dan fiskal. Kami pastikan kami di pasar untuk melakukan langkah stabilisasi,” katanya.